PBB (SOHIB21) – Meningkatnya jumlah dapur, titik air, dan fasilitas kesehatan menandai berlanjutnya perbaikan dalam kondisi kehidupan warga Gaza yang penuh tantangan, seperti disampaikan badan-badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (27/2).
Lebih dari 100.000 murid di Gaza telah mendaftar ke sekolah untuk tahun ajaran baru. Bagi sebagian besar dari mereka, ini merupakan kali pertama mereka kembali mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka dalam 16 bulan terakhir.
Program Pangan Dunia PBB (WFP) melaporkan bahwa roti bersubsidi kini tersedia di 24 toko retail di bagian selatan, memungkinkan akses yang aman untuk mendapatkan bahan makanan pokok tanpa harus berdesak-desakan. Sebagai bagian dari produksi harian, WFP membagikan rata-rata 54.000 roti gratis kepada keluarga di Gaza setiap hari.
Pasar sangat bergantung pada tepung terigu WFP sebagai sumber utama atau satu-satunya sumber tepung terigu di Gaza.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus mendukung respons kesehatan, menyediakan pasokan ke tiga rumah sakit dan lima mitra kesehatan yang akan melayani 250.000 orang di seluruh Jalur Gaza. Di Gaza City, WHO mendukung perluasan kapasitas triase dan unit gawat darurat di Rumah Sakit Al-Shifa dengan tenda dan tambahan 20 ranjang.
Lebih dari 100.000 murid di Gaza telah mendaftar ke sekolah untuk tahun ajaran baru pada Minggu (23/2). Sejauh ini, 165 sekolah negeri di seluruh Gaza telah dibuka kembali. Bagi sebagian besar dari mereka, ini merupakan kali pertama mereka kembali mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka dalam 16 bulan terakhir.
Sementara itu, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengirimkan peralatan kesehatan esensial, obat-obatan anak, serta perlengkapan bayi baru lahir untuk 20.000 lebih orang ke Rumah Sakit Al Awda di Kegubernuran Gaza Utara.
Namun, OCHA melaporkan situasi yang berbahaya di Tepi Barat. Kantor PBB itu mengatakan bahwa operasi militer Israel terus berlanjut di Jenin, Tulkarm, dan Tubas, yang menyebabkan jatuhnya korban dan pengungsian lebih lanjut serta menghalangi akses terhadap kesehatan, air, listrik, dan layanan penting lainnya.
Pewarta: Xinhua
Leave a Reply