Jakarta (SOHIB21) – Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memastikan efisiensi anggaran Pemerintah RI tidak mengganggu aktivitas dan pelayanan ibadah masyarakat di masjid negara tersebut.
“
Nasaruddin menekankan Masjid Istiqlal selaku masjid negara tidak terdampak efisiensi anggaran, justru sebaliknya Istiqlal memberikan nilai tambah terhadap persoalan ekonomi masyarakat.
Ia memberi contoh dengan adanya berbagai kegiatan sosial seperti vaksinasi COVID-19 pada saat pandemi, pengumpulan dana umat tanpa membeda-bedakan agama, dan kegiatan sosial ekonomi lainnya yang berdampak bagi masyarakat.
“Itu suatu hal yang menjadi kejutan. Jadi, menggunakan bahasa agama untuk menggalang partisipasi masyarakat itu luar biasa,” ujarnya.
Oleh karena itu, Nasaruddin yang juga Menteri Agama itu mengajak masyarakat untuk menjadikan masjid atau rumah ibadah sebagai lembaga kepercayaan masyarakat untuk memberdayakan masyarakat.
Dia optimistis jika rumah ibadah diberdayakan untuk kepentingan umat, maka nantinya tak ada lagi kasus kemiskinan ekstrem di Indonesia, melalui berbagai metode seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, dan lain sebagainya.
Menurut Nasaruddin, pengembangan rumah ibadah untuk memberdayakan umat memiliki potensi manfaat yang besar jika dilakukan di banyak lokasi.
“Jadi, kemiskinan tidak hanya lagi diurus oleh negara, tapi juga oleh masyarakat juga. Jadi di atas ada negara, di bawah ada masyarakat,
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Leave a Reply