Jakarta (SOHIB21) – Jaringan komunikasi baik melalui media sosial maupun ruang obrolan melalui aplikasi menjadi bagian strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyosialisasikan pencegahan bencana pada masyarakat kota.
“Pastinya kita semua punya HP (ponsel), bisa digunakan untuk edukasi, penggunaan media sosial itu melalui aplikasi, mengaktifasi grup-grup dari WhatsApp (WA), dari situ kami bisa mengedukasi,” kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan dalam penyampaian informasi ini, BNPB menggunakan bahasa yang dimengerti orang banyak.
“Kalau anak sekarang kan biasanya pakai istilah-istilah ya dalam hal edukasi, kami sebagai fasilitator atau sebagai narasumber mampu mengikuti situasi zaman. Pakai bahasa-bahasa yang sekarang,” kata dia.
Strategi lainnya yang juga dilakukan, yakni mengadakan pelatihan yang bekerja sama dengan institusi pendidikan, serta pelibatan untuk penyebaran informasi ini. Pelibatan masyarakat ini termasuk dengan membentuk tim relawan atau kelompok kerja (pokja).
Nantinya, kata Dewi, BNPB melakukan evaluasi berkala terkait informasi pencegahan terkait kebencanaan yang sudah disampaikan pada masyarakat.
Evaluasi ini bisa melalui survei guna mengetahui tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap bencana.
“Harapannya, mereka mampu menyebarluaskan minimal ke keluarga atau orang terdekat. Karena keamanan yang tinggi itu mulai dari diri sendiri. Kemudian keluarga, baru orang lain. Kami upayakan masyarakat itu mampu untuk budaya sadar bencana,” katanya.
Adapun pada awal tahun 2025, Dewi mencatat bencana di Indonesia kebanyakan merupakan bencana hidrometeorologi basah yang disebabkan perubahan cuaca dan iklim.
“Bencana di awal tahun lebih (di Indonesia) kepada bencana hidrometeorologi basah, seperti cuaca ekstrem, banjir, longsor, dan jumlah kejadian sudah 495 kali,” kata dia.
Sebagai upaya kesiapsiagaan, BNPB meminta warga rutin memantau informasi curah hujan di kanal-kanal resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan antisipasi.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Leave a Reply