Pilah sampah sejak dini, kunci atasi krisis lingkungan

Jakarta (SOHIB21) – Memilih sampah sejak dini menjadi kunci untuk mengatasi krisis lingkungan yang terjadi, demikian menurut Ketua Tim Pengembangan Kapasitas dan Kemitraan Bidang Tata Lingkungan DLHK Karawang, Deviane Rahayu.

Dengan jumlah sampah yang terus meningkat hingga 1.200 ton per hari di Kabupaten Karawang, pemilahan sampah sejak dini menjadi langkah penting dalam mengatasi krisis lingkungan.

Menyadari urgensi ini, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang menggelar edukasi pemilahan sampah bagi siswa SD Negeri Wadas 1 pada Kamis (20/2).

Deviane mengatakan minimnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah rumah tangga menjadi tantangan besar dalam pengelolaan sampah.

“Salah satu sumber sampah terbesar berasal dari rumah tangga. Jika pemilahan dilakukan sejak awal, pengelolaan sampah bisa lebih efisien dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” kata Deviane dalam keterangannya pada Jumat.

Melalui program ini, lebih dari 50 siswa SD Negeri Wadas 1 diajarkan cara memilah sampah organik dan anorganik serta memahami dampaknya terhadap lingkungan. Edukasi disampaikan secara interaktif menggunakan video dan maskot Unicharm, Pokojang, agar lebih menarik bagi anak-anak.

Presiden Direktur Unicharm, Takumi Terakawa, menegaskan bahwa edukasi pemilahan sampah merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

“Dengan memilah sampah dari rumah, kita sudah berkontribusi menjaga lingkungan. Langkah kecil ini, jika dilakukan bersama, dapat menciptakan perubahan besar,” katanya.

Program edukasi ini merupakan bagian dari inisiatif Unicharm dalam mendukung keberlanjutan lingkungan, yang telah dilakukan di berbagai sekolah dan pesantren di Karawang, Jakarta, Mojokerto, serta Jombang.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pemilahan sampah, diharapkan lebih banyak masyarakat yang terlibat aktif dalam pengelolaan sampah, sehingga dapat mengurangi pencemaran dan memperpanjang umur tempat pembuangan akhir (TPA).

Pewarta: Ida Nurcahyani


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *