AAJI nilai industri asuransi jiwa miliki prospek positif pada 2025

Kami optimistis bahwa langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan nasabah, tetapi juga memperkuat pertumbuhan industri asuransi jiwa secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh masyarakat Indone

Jakarta (SOHIB21) – Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menyatakan bahwa industri asuransi jiwa memiliki prospek pertumbuhan yang positif pada tahun ini melalui berbagai adaptasi terhadap regulasi-regulasi baru serta sejumlah inovasi dalam pengembangan produk.

Dikutip dari kanal resmi AAJI di Jakarta, Sabtu, ia mengatakan bahwa pelaku industri asuransi jiwa saat ini tengah bersiap menghadapi implementasi aturan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 pada 2025 serta regulasi permodalan 2026, yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan keberlanjutan industri.

Pelaku industri asuransi jiwa juga terus berkomitmen untuk memberikan pelindungan komprehensif dan efisien bagi masyarakat melalui penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Asuransi Kesehatan dan implementasi mekanisme

“Kami optimistis bahwa langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan nasabah, tetapi juga memperkuat pertumbuhan industri asuransi jiwa secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Budi Tampubolon.

Optimisme AAJI terhadap prospek positif industri asuransi jiwa pada tahun ini juga didasarkan atas positifnya kinerja industri pada tahun lalu, menurut laporan keuangan yang belum diaudit (

Kinerja positif tersebut salah satunya terlihat dari total aset industri asuransi jiwa yang disampaikan oleh Kepala Departemen Keagenan AAJI Wianto Chen mencapai Rp616,75 triliun pada 2024.

“Total aset industri asuransi jiwa meningkat 0,7 persen (

Ia mengatakan bahwa salah satu sumber pertumbuhan investasi industri asuransi jiwa adalah investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) yang meningkat 11,9 persen yoy, dengan total kontribusi Rp205,03 triliun atau 37,9 persen dari total investasi.

Aset investasi industri asuransi jiwa lainnya adalah saham dan reksa dana, yang masing-masing berkontribusi sebesar 24,7 persen dan 12,9 persen dari total portofolio investasi.

“Industri asuransi jiwa terus memainkan peran penting dalam perekonomian nasional, salah satunya melalui peningkatan investasi di SBN, yang tidak hanya mendukung stabilitas industri tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan nasional,” ucap Wianto Chen.

Pewarta: Uyu Septiyati Liman


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *