Pentingnya layanan pre-hospital dalam “golden period” serangan stroke

Jakarta (SOHIB21) – Pelayanan sebelum masuk rumah sakit (

Tindakan cepat dan tepat dalam penanganan stroke dapat meminimalkan kerusakan otak, mengurangi kecacatan, hingga menghindarkan pasien dari kematian.

Untuk kasus stroke, Siloam Ambulance Call Center (SACC) memainkan peran penting dalam memastikan pasien mendapatkan perawatan secepat mungkin, mulai panggilan darurat, mengirim ambulans dengan tenaga medis terlatih, serta pertolongan pertama di tempat kejadian sebelum membawa ke rumah sakit Siloam.

“Kita ketahui bersama bahwa lalu lintas di kota besar, khususnya Jakarta ini sangatlah luar biasa, sehingga perlu koordinasi dari tim SACC dengan berbagai pihak untuk segera sampai ke tujuan guna memberikan pertolongan dengan tepat kepada pasien,” ujar dokter spesialis emergency medicine Grup RS Siloam, Dr dr Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM, dalam siaran pers pada Minggu.

Dengan sistem komunikasi yang baik, kata dr Wahyuni, rumah sakit dapat mempersiapkan tim medis sebelum pasien tiba, sehingga waktu tunggu untuk tindakan medis dapat diminimalkan. Selain itu, setiap ambulans SACC dilengkapi dengan perlengkapan medis mutakhir, termasuk alat pemantauan tanda vital, oksigen, dan obat-obatan emergensi.

Keberhasilan SACC dalam meningkatkan layanan pre-hospital berkaitan dengan tingkat kesembuhan pasien stroke. Dengan penanganan yang lebih cepat dan terkoordinasi, pasien memiliki peluang yang lebih besar untuk pulih dengan minim komplikasi.

Ke depan, SACC akan terus mengembangkan sistem terintegrasi dengan rumah sakit di seluruh Indonesia. Sistem itu memungkinkan pelacakan rekam medis pasien secara digital, sehingga tim medis dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat berdasarkan riwayat kesehatan pasien.

Selain itu, pelatihan bagi personel SACC juga akan ditingkatkan agar mereka dapat memberikan justifikasi dan diagnosis awal ketika menerima panggilan darurat. Dengan demikian, pasien akan mendapatkan pertolongan yang lebih tepat sejak awal panggilan dilakukan.

Salah satu terobosan yang dikembangkan adalah sistem pemantauan real-time berbasis teknologi yang memungkinkan tenaga medis di ambulans untuk mengirim data pasien secara langsung ke rumah sakit.

“Dengan dedikasi terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, SACC membuktikan bahwa layanan medis darurat di Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat global,” kata dia.

Kinerja optimal layanan ambulan itu berbuah manis karena SACC menyabet predikat EMS Angels Award dari Angels Initiative, sebuah organisasi non-profit global yang berfokus pada peningkatan kualitas perawatan stroke di seluruh dunia.

EMS Angels Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada tim layanan medis darurat (

SACC menerima penghargaan ini setelah melalui evaluasi ketat berdasarkan beberapa kriteria utama, termasuk kecepatan respons ambulans, tingkat kepatuhan terhadap protokol medis, serta efektivitas komunikasi dan koordinasi dengan rumah sakit.

SACC juga berhasil mencapai tingkat prenotifikasi 100 persen, membantu penanganan pasien stroke secara cepat dan tepat.

“Penghargaan yang diperoleh ini merupakan langkah awal yang baik untuk perkembangan SACC ke depannya,” kata dr Wahyuni.

“Terdapat tiga kategori dalam penilaian EMS Angels Award yaitu Gold, Platinum, dan Diamond. Saat ini SACC telah meraih predikat Gold, tapi kami tidak berhenti di sini dan akan terus meningkatkan kapabilitas dan kualitas kami demi menyelamatkan lebih banyak nyawa”, ujar dr Wahyuni.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *