Bandung (SOHIB21) – PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mengungkapkan bahwa banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi yang terjadi sejak Selasa pagi, sempat menyebabkan dua KA Parahyangan relasi Stasiun Gambir-Bandung, mengalami keterlambatan.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan banjir di Bekasi menyebabkan kereta Parahyangan nomor KA 138 dan 136 mengalami keterlambatan.
“Kalau hari ini, yang tadi kebetulan adalah KA138 sama KA136 Parahyangan, masuk ke Bandung memang terlambat karena (terhambat) di Bekasi,” kata Kuswardoyo saat dihubungi SOHIB21 di Bandung, Selasa.
KA 138 dan KA 136, kata Kusworo, mengalami keterlambatan masing-masing antara 21 menit dan 10 menit, di mana seharusnya KA 138 masuk ke Stasiun Bandung pukul 12.39, padahal seharusnya 12.18, sementara KA 136 masuk Stasiun Bandung 13.28 dari yang seharusnya 13.18.
Hal tersebut, kata Kuswardoyo, karena air di Bekasi telah menyentuh batas rel dan menyebabkan kereta tidak bisa berjalan dengan kecepatan maksimal dan kereta harus mengantre masuk ke wilayah Stasiun Bekasi.
“Jadi saat itu kondisi perjalanan hanya bisa 40 km per jam. Normalnya 90 km per jam, dan itu harus bergantian karena mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan seperti tergelincir,” ujarnya.
Saat ini, kata Kuswardoyo, perjalanan sudah normal meski dikabarkan banjir di Bekasi masih belum surut.
“Saat ini sudah tidak dibatasi, dan kereta berjalan normal, namun kami masih bersiaga,” tutur dia.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat banjir tersebar di 20 titik dan tujuh wilayah kecamatan terdampak musibah tersebut usai diguyur hujan deras sejak Senin (3/3) malam hingga hari ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Priadi Santoso menjelaskan hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab terjadi banjir yang diperparah dengan kondisi serupa di wilayah hulu Kali Bekasi, khususnya Bogor sehingga membuat debit air sungai tinggi dan meluap.
“Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan Kota Bekasi menyebabkan peningkatan debit air dan banjir di beberapa wilayah,” katanya di Bekasi, Selasa.
Ia menyebutkan setidaknya terdapat 20 titik banjir yang tersebar di tujuh kecamatan se-Kota Bekasi dengan ketinggian air bervariasi mulai 20 sentimeter hingga tiga meter, menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi.
Banjir merendam tujuh kecamatan antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Kecamatan Rawalumbu.
Pewarta: Ricky Prayoga
Leave a Reply