Berdasarkan letak hiposenternya, terjadi 51 gempa bumi yang berpusat di laut, sedangkan 47 kejadian gempa bumi lainnya berpusat di darat
Bandung (SOHIB21) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung mencatat selama periode Februari 2025 telah terjadi sebanyak 98 kejadian gempa bumi di Jawa Barat dan sekitarnya.
“Dari 98 kali kejadian, guncangan gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 4,5 magnitudo dan yang terkecil 1,1 magnitudo,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu di Bandung, Selasa.
Teguh menyampaikan, berdasarkan kedalaman, pusat gempa bumi berkedalaman kurang dari 60 kilometer sebanyak 89 kejadian, dan antara 60-300 kilometer sembilan kejadian.
“Sepanjang periode bulan Januari 2025 terdapat delapan kali gempa bumi yang dirasakan,” kata dia.
Dia menyebut, berdasarkan letak hiposenternya, terjadi 51 gempa bumi yang berpusat di laut, sedangkan 47 kejadian gempa bumi lainnya berpusat di darat.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan salah satu gempa bumi terbesar pada Februari ini berkekuatan 4,5 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (20/2), yang dirasakan di daerah Ciracap di Cidolog Pelabuhanratu.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar dasar laut,” katanya.
BMKG Bandung memberikan rekomendasi bagi masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.
“Kami mengimbau jika terjadi gempa bumi masyarakat diminta untuk tenang, waspada, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab,” kata Teguh.
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Leave a Reply