Jakarta (SOHIB21) – Mendaki gunung adalah aktivitas yang menantang sekaligus menyenangkan. Namun, di balik keindahan alam pegunungan, terdapat risiko yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah hipotermia.
Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celcius, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi para pendaki untuk mengetahui cara mencegah, mengenali gejala, dan menangani hipotermia saat berada di gunung.
Hipotermia umumnya terjadi akibat:
1. Gejala hipotermia ringan:
2. Gejala hipotermia berat:
Frasa yang berbunyi “Mencegah lebih baik daripada mengobati” tentu benar adanya dalam situasi yang memungkinkan terjadinya hal buruk, seperti hipotermia. Berikut langkah-langkah pencegahan hipotermia saat mendaki gunung:
Jika seseorang mengalami hipotermia saat di gunung, segera lakukan langkah-langkah berikut:
Penanganan hipotermia ringan:
Penanganan hipotermia berat:
Jika seseorang mengalami hipotermia berat, lakukan langkah berikut dengan hati-hati:
Hipotermia adalah kondisi serius yang bisa terjadi saat mendaki gunung, terutama di cuaca dingin dan basah. Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari hipotermia, dengan cara mengenakan pakaian yang tepat, mengonsumsi makanan yang cukup, dan selalu membawa perlengkapan yang memadai.
Jika terjadi hipotermia, segera lakukan pertolongan pertama dengan menghangatkan tubuh secara bertahap dan mencari bantuan medis jika kondisi semakin parah.
Pewarta: Raihan Fadilah
Leave a Reply