Jakarta (SOHIB21) – Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan – kepala dan leher Raden Mohamad Krisna Wicaksono Barata menjelaskan risiko membersihkan telinga menggunakan korek kuping.
Ia menyampaikan bahwa telinga punya mekanisme alami untuk membersihkan diri, yang prosesnya melibatkan produksi cairan seperti lilin yang disebut serumen untuk melindungi telinga dari infeksi.
“Jadi, sebenarnya kotoran dan bakteri di telinga itu ada yang fungsinya untuk mengatasi infeksi,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono itu dalam acara diskusi daring yang diikuti dari Jakarta pada Selasa.
Ia menyampaikan bahwa menggunakan korek kuping seperti
Kalau sampai terlalu masuk ke dalam telinga, menurut dia,
“Apalagi kalau menggunakan alat-alat asing. Misalnya ada yang menggunakan kunci atau mungkin tangan kurang bersih. Itu bisa menimbulkan luka sayat. Luka sayat bisa menimbulkan infeksi pada saluran telinga,” ia menjelaskan.
Krisna mengatakan bahwa penggunaan obat tetes telinga secara tidak tepat pun bisa membahayakan organ pendengaran.
“Obat tetes buat membersihkan kotoran tapi dikasih buat infeksi, itu kurang baik. Nanti akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan bakteri dan jamur yang menyebabkan infeksi telinga,” katanya.
“Jadi, memang harus memakai obat-obat dari anjuran dokter,” ia menambahkan.
Praktik pembersihan telinga lain yang dinilai dapat membahayakan organ pendengaran adalah terapi
Menurut dokter
Salah satu sara yang aman dilakukan untuk membersihkan telinga, menurut dia, yakni mengusap bagian luar telinga menggunakan handuk atau lap kering untuk merangsang kotoran agar keluar secara alami.
Gerakan rahang saat berbicara atau mengunyah, ia melanjutkan, juga dapat membantu mengeluarkan kotoran dari telinga.
Kepada mereka yang merasakan gangguan pada telinga, dia menganjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis THT.
Ia menyampaikan bahwa sekarang perangkat audiometri untuk memeriksa organ pendengaran sudah tersedia di rumah sakit.
“Skrining pendengaran itu memang lebih dini lebih baik,” katanya.
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Leave a Reply