EU kucurkan dana 68 juta euro untuk bantu pengungsi Rohingya

Dhaka (SOHIB21) – Uni Eropa (EU) akan mengucurkan dana hingga 68 juta euro (Rp1,17 triliun) tahun ini untuk membantu penanganan krisis Rohingya, demikian disampaikan dalam pernyataan pemerintahan transisi Bangladesh.

Pernyataan tersebut disampaikan usai Kepala Pemerintahan Transisi Bangladesh Muhammad Yunus menerima Komisioner Uni Eropa untuk urusan kesetaraan, kesiapan, dan manajemen krisis Hadja Lahbib di Dhaka, Senin.

Dana tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang menampung warga Rohingya di Bangladesh serta pihak-pihak yang terdampak konflik di negara bagian Rakhine Barat, Myanmar.

Bantuan finansial dari EU tersebut tiba di tengah krisis pendanaan bagi membantu warga Rohingya yang hak-haknya terabaikan di Myanmar tersebut.

Hadja Lahbib mengatakan, meskipun jumlah dana bantuan EU tahun ini lebih tinggi daripada jumlah bantuan awal yang diberikan, dana tersebut masih belum cukup untuk mencegah risiko pemburukan situasi kemanusiaan di kamp-kamp pengungsi Rohingya.

Bangladesh saat ini menampung 1,2 juta warga Rohingya yang melarikan diri dari serangan militer di Myanmar pada 2017 di daerah Cox’s Bazar.

Yunus kemudian menegaskan kembali komitmen pemerintahnya menangani krisis kemanusiaan Rohingya yang menurutnya adalah “isu besar” bagi Bangladesh. “Hal ini telah berlangsung bertahun-tahun tanpa solusi apapun,” kata dia.

“Kami berupaya menarik perhatian masyarakat internasional terhadap krisis Rohingya,” ucap Yunus, melanjutkan.

Ia juga mengatakan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan berkunjung ke Bangladesh. Kunjungan tersebut akan berlangsung pada 13–16 Maret 2025.

Sebelumnya pada Minggu (2/3), koordinator PBB di Bangladesh, Gwyn Lewis, menyatakan keprihatinan yang sama terkait masalah dana untuk penanganan krisis Rohingya.

“Kami sangat khawatir terkait kondisi keuangan saat ini,” kata Lewis saat bertemu Yunus.

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Nabil Ihsan


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *