HNW dukung keterwakilan negara mayoritas Muslim di Dewan Keamanan PBB

Jakarta (SOHIB21) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendukung adanya keterwakilan negara dengan mayoritas penduduk Muslim sebagai anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengantongi hak veto, sebagaimana gagasan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

“Apa yang diusulkan oleh Presiden Erdogan agar ada negara yang mayoritas warganya beragama Islam sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB itu sejalan dengan prinsip keadilan dan kesetaraan yang diterima secara internasional sebagai prinsip penting dalam demokrasi yang diserukan oleh negara-negara barat,” kata HNW, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, gagasan tersebut dapat mewujudkan tatanan dunia baru yang berdasarkan nilai-nilai peradaban unggulan dengan diterapkannya prinsip keadilan, kesetaraan, dan keterwakilan.

Dia pun menyebut bahwa gagasan tersebut perlu dibahas secara serius dan ditindaklanjuti bersama negara-negara Muslim di dunia, terutama dalam forum Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan PBB.

”Dan Indonesia, sebagai salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia sudah selayaknya ikut memperjuangkan gagasan yang bisa mereformasi tatanan dunia ini,” ujarnya.

Dia menilai representasi negara-negara Muslim sangat besar di PBB sehingga perlu memperoleh kedudukan yang layak, di mana jumlah negara anggota OKI sendiri berjumlah 57 negara.

“Jadi, representasi negara OKI di PBB mencapai hampir 30 persen,” ucapnya.

Untuk itu, dia berharap pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dapat segera bergerak dengan negara sahabat, dan bila perlu membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti gagasan tersebut.

“Adanya ketidakadilan dan ketidakterwakilan, padahal situasi geopolitik di dunia yang semakin dinamis tapi mengkhawatirkan ini seharusnya bisa dijadikan momentum untuk mereformasi keanggotaan tetap DK PBB,” tuturnya.

Sesuai dengan amanat konstitusi, dia menyebut Indonesia penting untuk bisa memainkan perannya dalam menghadirkan keadilan dan perdamaian abadi di dunia.

Tak terkecuali, ujarnya lagi, dengan ikut mendorong reformasi keanggotaan DK PBB agar ada keterwakilan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Sebelumnya, Senin (3/3), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan representasi yang adil dari keterwakilan negara berpenduduk mayoritas Muslim dalam mekanisme pengambilan keputusan global, seraya menyoroti pentingnya reformasi Dewan Keamanan PBB.

“Kaum Muslim, yang merupakan seperempat dari populasi dunia, harus terwakili sebagaimana mestinya,” kata Erdogan saat berpidato pada jamuan buka puasa bersama para duta besar di Ankara, Turki.

Dia lantas melanjutkan, “Memiliki negara Islam dengan hak veto di Dewan Keamanan PBB bukan sekadar kebutuhan, tetapi kewajiban.”

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *