IMI pastikan pembalap Indonesia siap bersaing di ajang WRC 2026

Kalau pembalap sih memang kita sangat menanti, soalnya sekarang pertambahan dari jumlah kendaraan WRC2 di Indonesia itu bisa dibilang salah satu yang paling banyak (di dunia)

Jakarta (SOHIB21) – Wakil Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Rifat Sungkar memastikan pembalap Indonesia siap bersaing di ajang World Rally Championship 2026.

Rifat, yang juga mantan atlet reli Indonesia, mengatakan bahwa saat ini banyak sekali pembalap-pembalap potensial Indonesia yang dinilai bisa bersaing di WRC2.

“Kalau pembalap sih memang kita sangat menanti, soalnya sekarang pertambahan dari jumlah kendaraan WRC2 di Indonesia itu bisa dibilang salah satu yang paling banyak (di dunia). Jadi itu sudah siap,” kata Rifat Sungkar dalam siniar SOHIB21 di Antara Heritage Center (AHC), Pasar Baru, Jakarta, Senin.

Sebelumnya World Rally Championship telah secara resmi menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah WRC, yang direncanakan berlangsung pada 2026 di Sirkuit Danau Toba, Sumatera Utara.

Kejuaraan balap mobil dunia terbesar kedua setelah Formula 1 ini nantinya akan berlangsung di empat kelas yaitu WRC, WRC2, WRC3 serta Junior WRC.

Mulai 2026, World Rally Championship direncanakan akan menggelar total 14 seri dalam semusim.

Kejuaraan ini kembali digelar di Indonesia setelah terakhir kali berlangsung pada tahun 1996 dan 1997 di Sirkuit Danau Toba.

Rifat mengatakan bahwa saat ini perlunya dukungan pemerintah terutama terkait dari sisi regulasi dan peraturan mengenai mobil balap yang masih diatur ke dalam jenis mobil mewah.

Menurut Rifat, yang juga sempat mencicipi sengitnya World Rally Championship, regulasi tersebut tidak seharusnya dikenakan kepada mobil balap karena termasuk dalam jenis objek barang olahraga.

Saat ini Rifat mengungkapkan telah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak untuk bisa meninjau ulang mengenai peraturan tersebut.

“Kemarin kami sudah ketemu LPDUK (Kemenpora) untuk berbicara (perihal regulasi mobil). Mungkin kami akan berbicara juga ke Kementerian Perdagangan maupun ke Kementerian Keuangan. Jadi sudah ada komunikasi positif? Iya,” ujar Rifat.

Pewarta: Fajar Satriyo


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *