Makanan bertepung berisiko sebabkan gigi berlubang pada gen tertenu

Jakarta (SOHIB21) – Para peneliti kini menemukan bahwa makanan bertepung juga dapat menyebabkan gigi berlubang meski risikonya tergantung pada serangkaian gen tertentu.

Dikutip dari Medical Daily pada Senin (3/3), penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Mikroorganisme, para peneliti menyelidiki bagaimana mikrobioma mulut merespons pati dalam kelompok yang terdiri dari 31 peserta.

Mikrobioma mulut mengacu pada komunitas mikroorganisme yang beragam seperti bakteri, virus, jamur, dan mikroba lain yang secara alami hidup di dalam mulut dan berkontribusi terhadap kesehatan mulut.

Para peneliti berfokus pada gen tertentu, AMY1, yang mengkode enzim amilase

“Kebanyakan orang telah diperingatkan bahwa jika Anda makan banyak gula, pastikan anda menyikat gigi. Temuan penting di sini adalah bahwa tergantung pada jumlah salinan AMY1, anda mungkin ingin lebih waspada dalam menyikat gigi setelah makan pati yang dapat dicerna tersebut,” kata penulis senior Angela Poole.

Para peneliti mengumpulkan sampel air liur dari peserta dengan jumlah salinan gen AMY1 yang bervariasi untuk studi tersebut, dan memasukkan pati ke dalam sampel yang dikultur.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mengamati bagaimana komposisi bakteri berubah ketika pati ditambahkan.

Mereka menemukan bahwa, secara umum, keragaman bakteri menurun dengan penambahan pati.

Dalam sampel dengan jumlah salinan AMY1 yang lebih tinggi, pati menyebabkan penurunan yang signifikan pada bakteri Atopobium dan Veillonella sementara kadar

“Ada yang meningkat dan ada yang menurun, jadi tidak semudah mengatakan, semuanya baik atau buruk. Ini interaksi, tetapi tampaknya jumlah salinan AMY1, serta spesies mana yang ada di mulut orang saat mereka makan pati, mempengaruhi risiko terkena penyakit ini,” kata Poole.

Para peneliti juga mencatat bahwa mikrobioma oral telah berevolusi bersamaan dengan gen AMY1, dengan salinan yang lebih tinggi ditemukan pada populasi dengan riwayat konsumsi pati yang panjang.

Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *