Jakarta (SOHIB21) – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menerjunkan petugas patroli ke berbagai wilayah rawan banjir untuk mengecek berkala di pintu-pintu air selama 24 jam.
General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, mengatakan petugas selalu melaporkan kondisi di wilayah tugasnya masing-masing selama satu jam sekali.
“Setiap jam selalu kami pantau, apabila air mulai naik, petugas kami akan berkoordinasi dengan RT/RW setempat untuk menghentikan aliran listrik sementara,demi keselamatan warga sekitar,” katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penghentian aliran listrik sementara juga dilakukan PLN saat terdapat rumah warga atau gardu listrik PLN yang terdampak banjir.
Penghentian aliran listrik sementara ke rumah warga harus dilakukan untuk mengamankan kondisi warga dikarenakan air merupakan penghantar listrik.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan kepada PLN apabila terdampak banjir, namun listrik masih menyala. Agar petugas PLN dapat segera ke lokasi dan mengamankan listrik di daerah tersebut,” kata Lasiran.
Lasiran mengatakan, beberapa hal yang pertama-tama harus dilakukan masyarakat saat terjadi banjir di antaranya mematikan aliran listrik dari MCB yang berada di kWh meter masing-masing, mencabut semua peralatan listrik dari stop kontak dan memindahkan peralatan listrik ke tempat yang lebih tinggi.
Kemudian, menjauhi area dengan kabel atau jaringan listrik yang terendam banjir, jika listrik masih menyala saat banjir, segera laporkan melalui aplikasi PLN Mobile dan laporkan kondisi banjir ke instansi terkait untuk tindakan lebih lanjut.
PLN UID Jakarta Raya juga telah menyiapkan sebanyak 2.148 petugas yang bersiaga selama 24 jam, 17 perahu karet, 10 unit catu daya tanpa putus (uninterruptible power supply/UPS) dengan total daya 3.200 kVA, 9 unit kabel bergerak (UKB) total 6.400 meter, 38 unit gardu bergerak (UGB) total daya 23.240 kVA dan delapan unit trafo bergerak (UTB) total daya 5.450 kVA.
Juga, satu unit power generator 600 kVA, delapan derek bergerak dan tujuh unit mobil deteksi, serta 17 posko siaga yang tersebar di seluruh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Jakarta.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Leave a Reply