Jakarta (SOHIB21) – Survei tahunan tentang tata krama penumpang kereta api dan stasiun di Jepang yang dilakukan oleh Asosiasi Kereta Api Swasta Jepang mengungkapkan bahwa 62,9 persen penumpang kereta api di negeri itu merasa terganggu dengan perilaku wisatawan asing di kereta dan di stasiun.
Melansir Kyodo, Selasa (4/3) adapun percakapan keras dan perilaku gaduh menduduki peringkat teratas survei mengenai perilaku menyebalkan yang dilakukan wisatawan asing.
Sementara cara membawa dan menyimpan barang bawaan, dan cara bergerak melalui fasilitas stasiun termasuk menghalangi jalan dan tidak memperhatikan arus lalu lintas pejalan kaki, masing-masing menempati peringkat kedua dan ketiga survei itu.
Ini adalah pertama kalinya perilaku wisatawan asing menjadi sasaran survei, karena minat perjalanan ke Jepang meningkat, asosiasi tersebut mengatakan bahwa mereka memasukkan pertanyaan tersebut dengan tujuan untuk menerapkan pendidikan tentang etika.
Lebih lanjut, penumpang yang batuk atau bersin tanpa memperhatikan keadaan sekitar menduduki peringkat teratas survei mengenai perilaku paling menyebalkan yang dialami oleh penumpang di kereta dan stasiun di Jepang. Dipilih oleh 50,5 persen responden, ini adalah pertama kalinya perilaku tersebut menduduki peringkat teratas sejak asosiasi tersebut mulai melakukan survei pada tahun 1999.
Peningkatan jumlah responden yang merasa cemas terhadap penyebaran penyakit menular diyakini menjadi penyebab tingginya peringkat tersebut karena semakin banyak penumpang yang menaiki kereta tanpa mengenakan masker menyusul pencabutan pembatasan perjalanan terkait COVID-19.
Kemudian batuk dan bersin menduduki peringkat teratas dari survei mengenai cara penumpang yang tidak sopan menempati kursi di kereta yang dipilih oleh 31,9 persen responden.
Percakapan keras dan perilaku yang gaduh mendapatkan suara 29,2 persen, aroma yang kuat dari parfum, kosmetik, dan produk lainnya sebesar 26,3 persen dan perilaku yang dihadapi saat naik dan turun kereta sebesar 23,8 persen melengkapi lima perilaku yang paling mengganggu, di antara pilihan yang tersedia.
Cara penumpang menempati tempat duduk dan perilaku saat naik atau turun kereta selalu menjadi penyebab kekesalan bagi penumpang kereta api di Jepang, dan sering kali masuk dalam tiga peringkat teratas.
Penumpang yang meregangkan, menyilangkan, dan merentangkan kaki dan mengambil lebih banyak ruang daripada yang diperlukan sejauh ini merupakan masalah utama terkait dengan tempat duduk, menurut survei.
Penumpang yang menghalangi pintu dan menolak untuk bergerak lebih jauh ke bagian tengah gerbong merupakan pilihan paling populer terkait dengan perilaku yang dihadapi saat naik atau turun kereta.
Survei dilakukan secara daring pada bulan Oktober dan November, dengan tujuan meningkatkan tata krama di stasiun dan di kereta. Dari 5.314 responden survei , 17,5 persen mengatakan mereka merasa sopan santun telah membaik dibandingkan tahun sebelumnya sementara 47,4 persen merasa lebih buruk.
Penerjemah: Sinta Ambarwati
Leave a Reply