Hamilton (SOHIB21) – Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) memperingatkan bahwa penghentian pengiriman bantuan kemanusiaan oleh Israel ke Jalur Gaza akan membawa konsekuensi yang menghancurkan bagi anak-anak dan keluarga yang berjuang untuk bertahan hidup di wilayah kantong tersebut.
“Pembatasan bantuan yang diumumkan kemarin akan sangat menghambat operasi penyelamatan nyawa bagi warga sipil,” kata Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Edouard Beigbeder, dalam sebuah pernyataan pada Senin (3/3).
Menggambarkan gencatan senjata di Gaza sebagai jalur kehidupan yang sangat penting bagi anak-anak, pernyataan itu mencatat bahwa kesepakatan tersebut memungkinkan aliran bantuan yang cepat untuk skala respons kemanusiaan di lapangan.
Pernyataan itu lebih lanjut menekankan bahwa kondisi di Gaza masih mengerikan
“Tujuh bayi yang baru lahir dilaporkan meninggal karena hipotermia selama seminggu terakhir karena mereka tidak memiliki akses terhadap pakaian hangat dan selimut yang cukup, tempat berlindung, atau perawatan medis,” ucapnya.
Dengan 19 dari 35 rumah sakit hanya berfungsi sebagian, UNICEF mencatat bahwa sistem kesehatan Gaza telah tertekan jauh melampaui batasnya.
UNICEF menambahkan bahwa mereka telah menyediakan pakaian hangat untuk 150.000 anak, memperluas layanan medis bagi 25.000 orang, dan meningkatkan distribusi air untuk hampir 500.000 orang setiap hari.
“Meskipun gencatan senjata memungkinkan kami untuk secara signifikan memperluas bantuan penyelamatan jiwa, tingkat kehancuran di Gaza benar-benar di luar batas bencana,” kata Beigbeder dalam pernyataan itu
“Gencatan senjata harus dipertahankan dan lebih banyak bantuan harus diizinkan masuk untuk mencegah penderitaan dan hilangnya lebih banyak nyawa,” tambahnya.
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Leave a Reply