Beijing (SOHIB21) – Pemerintah China berniat meningkatkan angka kelahiran sekaligus memperbaiki layanan bagi penduduk lanjut usia di negara itu.
“Kami akan merumuskan kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran, menyediakan subsidi penitipan anak dan mengembangkan layanan penitipan anak terpadu,” kata Perdana Menteri Li Qiang dalam pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) di Balai Agung Rakyat, Beijing, Rabu (5/3).
Populasi China diketahui menyusut selama tiga tahun berturut-turut pada 2024, meskipun angka kelahiran sedikit meningkat yaitu 9,54 juta bayi lahir, yang berarti 520.000 lebih banyak dari 2023.
Namun, jumlah total penduduk China menurut Biro Statistik Nasional turun lebih dari 1,39 juta menjadi 1,408 miliar dibanding pada 2023, dalam jangka panjang bila hal itu terus berlanjut maka akan berbahaya bagi perekonomian negara tersebut.
Kondisi itu diakibatkan karena kebijakan “satu anak” yang ketat selama beberapa dekade, meningkatnya biaya pengasuhan anak dan perubahan norma-norma sosial.
Jumlah bayi yang baru lahir terus menurun sejak tahun 1960-an, kecuali meningkat sebentar pada 2016 karena pemerintah melonggarkan kebijakan satu anak.
Terkait penduduk usia lanjut, PM Li mengatakan hingga akhir 2024, jumlah orang yang tercakup asuransi hari tua dasar telah mencapai 1,07 miliar, termasuk 530 juta peserta dalam skema asuransi untuk karyawan perkotaan.
Pemerintah juga akan meningkatkan besaran pensiun sebesar 3 persen bagi para pensiunan serta menaikkan manfaat asuransi hari tua minimum bagi penduduk pedesaan dan perkotaan yang tidak bekerja.
Untuk secara aktif mengatasi penuaan populasi, China akan mengembangkan program dan industri perawatan lansia dan secara aktif mengembangkan “silver economy” misalnya dengan memajukan layanan perawatan lansia di rumah yang didukung masyarakat.
Perawatan yang lebih banyak akan diberikan kepada orang lanjut usia yang mengalami kesulitan fisik dan menyediakan layanan katering bagi orang lansia serta pembelian atau penyewaan alat rehabilitasi.
Untuk memperluas layanan perawatan lansia dan layanan perawatan orang lanjut usia di daerah pedesaan, pemerintah akan melembagakan skema asuransi untuk perawatan jangka panjang.
“Kami akan menaikkan tunjangan dasar minimum untuk usia lanjut bagi penduduk pedesaan dan perkotaan yang tidak bekerja sebesar 20 yuan (sekitar Rp44.936) dan melakukan peningkatan yang sesuai dalam tunjangan pensiun dasar bagi para pensiunan,” ungkap PM Li.
Populasi warga usia 60 tahun ke atas yang masuk kategori pensiun di China saat ini sebanyak 310,31 juta orang atau 22 persen dari total populasi sebanyak 1,408 miliar jiwa pada 2024.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Leave a Reply