Kemdiktisaintek soroti urgensi pendanaan riset yang lebih terarah

Jadi, misalkan program yang saat ini swasembada, hilirisasi, itu selalu harus ada kaitannya dengan perguruan tinggi. Jadi ada penugasan-penugasan tertentu

Jakarta (SOHIB21) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Togar M. Simatupang menyoroti urgensi pendanaan riset yang lebih terarah dalam mendukung program prioritas nasional.

Dalam rapat evaluasi Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) bersama Komisi X DPR RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, Togar mengatakan pendanaan riset sebaiknya diarahkan untuk mendukung rencana industri nasional.

“Jadi, misalkan program yang saat ini swasembada, hilirisasi, itu selalu harus ada kaitannya dengan perguruan tinggi. Jadi ada penugasan-penugasan tertentu,” kata Togar.

Lebih lanjut Togar menyoroti mekanisme pendanaan riset yang selama ini bersumber dari Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Penelitian dan dana abadi penelitian.

Ia menekankan pentingnya skema pendanaan bersama atau

Togar juga menyinggung Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) memiliki keleluasaan membentuk dana abadi. Namun hingga kini belum ada pengalokasian khusus untuk riset dan pengembangan dalam skema tersebut.

Di sisi lain ia menyoroti perlunya pembagian kewenangan antara lembaga yang menangani riset terkait dengan perizinan dan pelaksanaan penelitian.

Togar juga mengusulkan agar konsep Tridarma Perguruan Tinggi diperluas dengan memasukkan aspek layanan akademik, sehingga hal ini bisa mengoptimalkan peran perguruan tinggi secara lebih komprehensif, yang ke depannya juga bisa membantu dalam pendanaan riset, sehingga perguruan tinggi bisa lebih memberikan dampak kepada masyarakat.

“(Selama ini) perguruan tinggi hanya satu layanan itu apa? Dalam tanda petik ‘jualan ijazah’ begitu ya? Gelar. Nah bagaimana layanan yang lain? Kepakaran, standardisasi, jasa-jasa laboratorium dan sebagainya ini belum tersentuh,” ujarnya.

Selain itu Togar menekankan pentingnya menyelaraskan kebijakan pendidikan tinggi dengan dinamika sosial dan perkembangan teknologi. Oleh karena itu pihaknya menyoroti optimalisasi program pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya agar kampus dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat.

Dia menjelaskan pengabdian masyarakat harus dilakukan secara lebih terarah agar memiliki dampak yang lebih besar. Ia juga menilai saat ini banyak program dilakukan secara sporadis dan belum memberikan perubahan signifikan bagi penerima manfaatnya.

“Program pengabdian kepada masyarakat ini sebagai suatu cara atau jawaban untuk penyelesaian permasalahan sosial, khususnya untuk persoalan-persoalan lokal,” tutur Togar M. Simatupang.

Pewarta: Sean Filo Muhamad


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *