Kami juga telah mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi
Jakarta (SOHIB21) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengungkapkan bahwa banjir yang diakibatkan meluapnya sejumlah sungai dan curah hujan tinggi sudah mulai surut dan kini tinggal 11 RT yang masih terendam.
“Saat ini genangan masih terjadi di 11 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, untuk lokasi yang masih terendam banjir rerata ketinggian airnya mulai menurun dan kini tinggal 50-80 centimeter (cm).
Dari 11 RT yang masih terendam banjir tiga RT di antaranya di Jakarta Barat (Jakbar), empat RT di Jakarta Timur (Jaktim) dan empat RT lainnya di Jakarta Selatan (Jaksel).
Yohan mengatakan bahwa penyebab banjir di Jakarta, yaitu meluapnya beberapa sungai seperti Ciliwung, Kali Angke dan juga Kali Pesanggrahan.
Dari data yang ada, banjir terparah terjadi pada Selasa (4/3). Ketika itu jumlah Rukun Tetangga (RT) yang terendam mencapai 122 dan ketinggian air lebih dari 3 meter.
Ia menambahkan untuk titik pengungsian juga sudah berkurang dari sebelumnya mencapai 25 titik kini tinggal 12 titik yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
“Kami juga telah mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta Khoirudin meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk terus melakukan pengerukan di seluruh sungai guna mengatasi banjir.
Menurut dia, memang ada pendangkalan sungai yang menghambat aliran air. Lumpur-lumpur semakin meninggi yang menyebabkan tampungannya berkurang.
“Saya minta kepada pemerintah agar segera mengeruk seluruh saluran air dan sungai,” kata Khoirudin.
Khoirudin berharap ke depannya, Jakarta memiliki kanal pengendali banjir, seperti di beberapa kota di dunia. Salah satunya Kuala Lumpur.
Khoirudin mengatakan, Kuala Lumpur memiliki terowongan sehingga air dapat dipompa ke bawah dan kemudian dibuang ke laut.
Pewarta: Khaerul Izan
Leave a Reply