BI antisipasi potensi likuiditas bank mengetat menjelang Lebaran

Sebulan ke depan, ini ‘seasonal’, jadi likuiditas kemungkinan akan mengetat terutama karena kita akan Lebaran

Jakarta (SOHIB21) – Bank Indonesia (BI) mengantisipasi adanya potensi likuiditas perbankan yang akan mengetat pada periode menjelang Idul Fitri atau Lebaran, namun fenomena tersebut hanya bersifat musiman (

“Sebulan ke depan, ini

Triwahyono atau akrab disapa Tri menjelaskan biasanya periode menjelang Lebaran memang akan terjadi penarikan uang kartal oleh masyarakat dalam jumlah yang besar.

Uang kartal yang ditarik tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Lebaran seperti untuk tujuan berbagi tunjangan hari raya (THR), mendapatkan uang baru, dan sebagainya.

“Itu yang dampaknya signifikan terhadap likuiditas. Sehingga kalau nanti 3-4 minggu ke depan, likuiditas mengetat, itu wajar karena memang itu sesuatu yang

Ia menambahkan bahwa fenomena serupa juga biasanya terjadi tidak hanya saat Lebaran melainkan juga pada periode Natal dan Tahun Baru.

Secara umum, Tri mengatakan bahwa likuiditas perbankan saat ini dalam kondisi yang baik. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari suku bunga

Dalam beberapa waktu belakangan, ujar dia, pergerakan IndoNIA relatif berada di bawah suku bunga BI atau BI-Rate.

Menurut dia, hal ini menandakan bahwa kondisi likuiditas perbankan berada dalam posisi yang baik.

“Beberapa waktu terakhir ini kondisinya adalah IndoNIA itu relatif di bawah BI-Rate, berarti itu bacaannya adalah likuiditas dalam kondisi yang baik,” kata Tri.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio pinjaman terhadap simpanan atau

Posisi tersebut turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 88,57 persen.

Meski menurun, posisi likuiditas pada Januari 2025 masih ideal karena berada dalam rentang antara 78 persen hingga 92 persen.

Adapun BI-Rate tetap dipertahankan pada level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Februari 2025. Sebelumnya, BI-Rate berada pada level 6 persen pada Desember 2024 dan kemudian diturunkan menjadi 5,75 persen pada Januari 2025.

Sejalan dengan penurunan BI-Rate pada Januari 2025, suku bunga pasar uang (IndONIA) bergerak turun yakni berada di posisi 5,72 persen pada 6 Maret 2025 dari semula sebesar 6,02 persen pada awal Januari 2025.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *