Dompet Dhuafa: Penerimaan wakaf tahun 2024 capai Rp18,4 miliar

Jakarta (SOHIB21) – Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Ahmad Juwaini menyampaikan bahwa penerimaan wakaf lembaga filantropi tersebut pada tahun 2024 mencapai Rp18.424.629.497 atau Rp18,4 miliar.

“Jadi, kami di tahun 2024 yang lalu, di titik amanah wakaf sebesar Rp18,4 miliar,” kata Juwaini saat menyampaikan pidato pembuka dalam Waqf Talk 2025 bertajuk “Wakaf Saham Mengalirkan Kebermanfaatan Tanpa Batas” di Jakarta, Kamis.

Selain total penerimaan wakaf, ia juga mengungkapkan bahwa nilai aset wakaf Dompet Dhuafa pada tahun 2024 mencapai Rp222.666.053.763 atau Rp222 miliar.

“Total akumulasi aset wakaf di Dompet Duwafa Rp222 miliar,” ucapnya.

Sejak mulai mengelola wakaf pada tahun 2001, kata dia melanjutkan, Dompet Dhuafa telah menghadirkan sejumlah output, di antaranya pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit, sumur, serta fasilitas lainnya untuk kepentingan umat.

Menurut Juwaini, wakaf sejatinya bernilai penting, terutama untuk membantu masyarakat yang masuk dalam kategori tidak mampu secara ekonomi.

Sebelumnya, Kementerian Agama telah berkomitmen untuk terus mendorong optimalisasi zakat dan wakaf sebagai instrumen strategis dalam pengembangan pendidikan Islam dan pembentukan sumber daya manusia (SDM) unggul.

“Zakat tidak hanya berfungsi untuk membantu kebutuhan dasar fakir miskin, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak dalam mencetak kader-kader unggul melalui pendidikan,” ujar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur.

Ia juga menekankan pentingnya zakat dan wakaf dalam mendukung pendidikan Islam secara lebih luas dan berkelanjutan.

Menurut dia, pengelolaan zakat dan wakaf yang profesional akan memperkuat kapasitas generasi muda agar tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga mampu menjadi muzaki dan pengelola zakat yang berdaya guna.

Dalam konteks wakaf, ia juga menekankan bahwa instrumen ini lebih inklusif karena dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan dan pemberdayaan ekonomi umat.*

Pewarta: Tri Meilani Ameliya


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *