Moskow (SOHIB21) – Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Sabtu (1/3) bahwa mereka telah mengusulkan kepada Prancis untuk membangun pabrik senjata bersama dengan menggunakan uang yang dihasilkan dari aset Rusia yang dibekukan.
Ukraina dalam usulan tersebut juga menyatakan bahwa pabrik senjata itu dapat digunakan untuk memproduksi semua jenis senjata, termasuk sistem pertahanan udara.
“Ukraina mengusulkan untuk membuat usaha patungan dengan perusahaan manufaktur senjata Prancis sesuai dengan kebutuhan (Ukraina),” menurut pernyataan dari Kemenhan Ukraina.
“Beberapa proyek telah digariskan dan dapat dibiayai dengan menggunakan keuntungan yang dihasilkan dari aset Rusia yang dibekukan,” lanjut pernyataan itu.
Ukraina sangat membutuhkan sistem pertahanan udara rudal, roket, kendaraan lapis baja berat dan amunisi, kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Sergiy Boyev.
Setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina, Uni Eropa dan negara-negara G7 membekukan hampir setengah cadangan devisa Rusia, dengan total sekitar 300 miliar euro (sekitar Rp5.321,5 triliun).
Dari dana tersebut, lebih dari 200 miliar euro (sekitar Rp3.547,7 triliun) berada di UE, terutama di rekening lembaga kliring Euroclear Belgia.
Sebagaimana diwartakan, G7 telah setuju untuk memberikan Ukraina pinjaman sebesar 50 miliar dolar AS (sekitar Rp846,5 triliun), yang akan diganti dengan bunga atas aset Rusia yang telah dibekukan.
Sumber: Sputnik-OANA
Penerjemah: M Razi Rahman
Leave a Reply