London (SOHIB21) – Inggris dan Prancis bersepakat untuk bekerja sama dengan Ukraina dalam menyusun rencana perdamaian yang akan disampaikan kepada AS.
Hal itu diumumkan oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer seperti dilaporkan kantor berita Turki Anadolu pada Minggu (2/3).
Kesepakatan itu merupakan hasil diskusi antara Starmer, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Kepada BBC Inggris, Starmer menyatakan keyakinannya dengan menyebut kesepakatan itu “langkah ke arah yang benar.”
Dia menambahkan bahwa rencana untuk mengakhiri konflik di Ukraina tersebut akan disampaikan kepada pemerintah AS.
Starmer juga mengatakan bahwa AS dan negara-negara Eropa akan memainkan peranan penting untuk memastikan keamanan Ukraina.
Dia menekankan bahwa elemen utama dari usulan rencana perdamaian itu mencakup kemampuan pertahanan Ukraina yang kuat untuk mencegah agresi Rusia.
Selain itu, dukungan AS dan jaminan keamanan dari Eropa juga disertakan dalam rencana tersebut.
Menurut Starmer, elemen-elemen itu sangat penting untuk mencapai “perdamaian abadi” di Ukraina.
“Elemen-elemen perdamaian abadi itu jelas: Ukraina yang kuat dan dapat mempertahankan dirinya sendiri, jaminan keamanan Eropa, dan dukungan AS,” kata Starmer.
“Ketiga bagian itu harus ada disertakan, dan itulah yang sedang saya upayakan untuk disatukan,” kata dia.
Menanggapi pertengkaran antara Zelenskyy dan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Starmer mengakui bahwa dia “merasa tidak nyaman” menyaksikan insiden itu.
Meski suasana memanas, Starmer menekankan bahwa mencapai perdamaian abadi di Ukraina harus tetap menjadi fokus, yang menurut dia penting bagi keamanan Eropa yang lebih luas.
Dia mengaku telah berbicara dengan Trump dan Zelenskyy untuk meredakan ketegangan dan memfokuskan kembali upaya membantu Ukraina.
Starmer menegaskan bahwa mengakhiri konflik dan mencapai perdamaian jangka panjang di Ukraina harus menjadi prioritas.
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Leave a Reply