Rupiah menguat seiring kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi AS

Indeks dolar AS melemah ke kisaran 105,6, level yang belum pernah disentuh sejak awal Desember 2024

Jakarta (SOHIB21) – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi di Amerika Serikat (AS) memberikan penguatan terhadap nilai tukar (kurs)

“Indeks dolar AS melemah ke kisaran 105,6, level yang belum pernah disentuh sejak awal Desember 2024. Tekanan terhadap dolar AS ini disebabkan oleh tarif impor baru untuk Kanada, Meksiko, dan China sudah berlaku yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi di AS,” ucapnya kepada SOHIB21 di Jakarta, Rabu.

Pada Senin (3/3), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa tarif impor produk dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada Selasa (4/3) waktu setempat. Perintah eksekutif terkait tarif 25 persen untuk produk yang diimpor dari Kanada dan Meksiko tersebut sebenarnya sudah ditandatangani pada 1 Februari lalu.

Kemudian, pemerintah Kanada dan Meksiko berjanji akan meningkatkan upaya mereka mengurangi lalu lintas narkotika di perbatasan, sehingga Trump setuju menangguhkan implementasi tarif tersebut selama sebulan. Namun, pekan lalu, Trump menyatakan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan pemberlakuan tarif.

AS juga memberikan impor barang China sebanyak 10 persen karena

Meskipun efek implementasi tarif baru itu menekan dolar AS, lanjutnya, bukan berarti nilai tukar

“Nilai tukar

Dengan demikian, potensi kurs rupiah melemah terhadap dolar AS yaitu Rp16.500 per dolar AS dengan potensi

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *