Dubes Prancis: Prabowo, Macron putuskan perkuat kemitraan dalam sains

Jakarta (SOHIB21) – Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memutuskan untuk memperkuat kemitraan kedua negara, terutama di bidang sains, kata Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone.

Dalam wawancara singkat di Jakarta, Rabu, Penone mengatakan bahwa kerja sama ilmiah dalam bidang maritim kedua negara merupakan contoh nyata penguatan kerja sama dalam bidang sains.

Penone menilai bahwa kerja sama ilmiah dalam bidang maritim merupakan hal yang dapat saling menguntungkan kedua negara.

“Kami juga bisa belajar banyak dari Indonesia. Pengalaman ilmiah, keahlian ilmiah tentang sumber daya laut, tentang pengelolaan laut,” tambah Penone.

Dubes Prancis itu juga mengatakan Indonesia dan Prancis dapat bekerja sama dalam lebih banyak bidang selain bidang ilmiah, seperti kerja sama budaya, investasi, perdagangan.

Badan Pembangunan Prancis (AFD) dan Uni Eropa (EU) menandatangani Perjanjian Kontribusi yang mendelegasikan pengelolaan hibah EU kepada AFD dan Pemerintah Indonesia pada Rabu di Jakarta.

AFD menandatangani dua perjanjian hibah dengan total nilai 7 juta euro (Rp121,5 miliar), yang didanai oleh EU, untuk mendukung program kerja sama “Untuk Pengelolaan Laut yang Berbasis Bukti dan Berkelanjutan”.

Hibah EU yang dikelola oleh AFD itu merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh Tim Eropa di bawah inisiatif

Dari total hibah tersebut, 3,55 juta euro (Rp61,6 miliar) akan mendanai kegiatan yang dipimpin oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, sedangkan 3,45 juta euro (Rp59,8 miliar) akan membiayai inisiatif oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pendanaan EU tersebut melengkapi dua pinjaman AFD sebesar 187,6 juta euro (Rp3,25 triliun) sebelumnya, yaitu 98,6 juta euro (Rp1,7 triliun) untuk proyek pelabuhan perikanan ramah lingkungan guna memodernisasi empat pelabuhan perikanan di Indonesia.

Sedangkan 89 juta euro (Rp1,5 triliun) untuk KrisNa Project oleh BRIN untuk memperoleh dua kapal penelitian multidisiplin yang canggih.

Hibah tersebut akan mendukung pelatihan lanjutan, pengumpulan data keanekaragaman hayati dan iklim laut, pemulihan ekosistem pesisir, dan langkah-langkah untuk mengurangi jejak lingkungan dari aktivitas pelabuhan dan akan dilaksanakan selama lima tahun.

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *