Jakarta (SOHIB21) – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) hingga Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan wujud gotong-royong masyarakat.
“Ada survei yang menyebutkan bahwa orang Indonesia suka membantu meski tidak kenal orangnya. Dari sinilah muncul ide Genting, yang menjadi ikhtiar untuk melibatkan masyarakat Indonesia yang mempunyai rezeki untuk membantu (menurunkan angka stunting),” kata Mendukbangga Wihaji dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Dalam rentang tahun 2020-2045, lanjutnya, akan terjadi bonus demografi dimana sekitar 190,98 juta atau 70,72 persen penduduk Indonesia ada dalam usia produktif. Namun, tantangan dalam bonus demografi tersebut diperkirakan hanya 69,1 juta dari 190,98 juta masyarakat yang berkontribusi terhadap pendapatan negara.
“Data tadi menjadi alasan stunting perlu diatasi, dan hal inilah yang mendorong Kemendukbangga/BKKBN untuk melaksanakan program terbaik hasil cepat atau
Ia juga mengemukakan dari data yang dimiliki Kemendukbangga/BKKBN terdapat 8,6 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS), sehingga target Genting menyasar 1 juta KRS yang akan fokus pada penanganan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), karena pencegahan merupakan salah satu cara efektif menurunkan stunting, dimulai dari masa pranikah, hamil, hingga usia anak 2 tahun.
“Dalam periode inilah MBG hadir untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Itu faktor yang luar biasa menurut saya karena negara hadir, Pak Prabowo sangat bijak tentang kondisi lapangan ini. Harapannya, MBG ini akan menjadi salah satu solusi untuk menangani stunting,” ucapnya.
Pihaknya akan melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk pemberian MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Karena tidak mungkin ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dikumpulkan tiap hari. Kita punya TPK yang nanti mendistribusikan makanan ke lapangan,” tuturnya.
Wihaji juga menyampaikan intervensi Genting lainnya yaitu non-nutrisi yang meliputi perbaikan jamban/MCK, rumah layak huni, akses air bersih, serta edukasi pencegahan stunting pada remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Untuk menu non-nutrisi, beberapa korporasi menyiapkan bantuan, misal air bersih. Kita sudah kerja sama dengan beberapa BUMN termasuk PTPN untuk menyiapkan bantuan air bersih, karena penyebab stunting di beberapa kota adalah tidak ada air bersih, seperti di Papua Pegunungan dan sebagian NTT,” paparnya.
Hingga saat ini jumlah mitra atau orang tua asuh Program Genting tercatat sebanyak 20.181 orang dari BUMN/BUMD, LSM/komunitas/perorangan, media, swasta, serta perguruan tinggi/akademisi.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Leave a Reply